JENIS-JENIS
KEPUTUSAN INVESTASI MODAL
Investasi modal digunakan untuk menjelaskan rencana manajer untuk
mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk membiayai proyek-proyek yang
memilliki implikasi jangka panjang. Investasi tidak hanya mencakup penanaman dana,
tetapi pembelian barang dagangan dan peralatan merupakan investasi. Dalam hal
ini, manajer harus secara hati-hati memilih proyek yang menjanjikan kembailan
masa mendatang yang paling besar. Kepiawaian para manajer untuk membuat
keputusan investasi modal merupakan factor yang paling penting yang berpengaruh
terhadap perusahaan dalam jangka panjang.
Proses pengambilan keputusan investasi modal sering kali desebut
sebagai penganggaranmodal (capital budgeting). Jenis dari pengaggaran modal itu
sendiri ada dua, yaitu;a.
1.
Proyek Independen ( Independent project )
Adalah proyek investasi
modal yang tidak berkaitan satu dengan yang lainnya. Jadiapabila ada proyek
yang diterima atau ditolak tidak akan berpengaruh terhadap protekyang
lainnya.b.
2.
Proyek Saling Eksklusif ( Mutualy exclusive project )
Proyek ini mengharuskan perusahaan untuk memilih
salah satu alternatif yang salingbersaing untuk menyediakan jasa dasar yang
sama. Penerimaan salah satu protek akanmenghalangi proyek lainnya.
Jenis-jenis Keputusan
Investasi Modal
Jenis-jenis keputusan
investasi modal adalah:
1. Keputusan pengurangan
biaya
2. Keputusan pelunasan
pabrik dan fasilitas penggudangan
3. Keputusan pemilihan
mesin
4. Keputusan untuk
membeli atau menyewa
5. Keputusan penggantian
peralatan
Keputusan investasi modal dapat dibagi menjadi 2 kelompok:
1. Keputusan penyaringan
(Screening decision)
Adalah jenis keputusan
yang berkaitan dengan apakah usulan proyek investasi memenuhi standar yang
telah ditetapkan sebelumnya.
2. Keputusan pemilihan (Preference
decision)
Adalah jenis keputusan
yang berkaitan dengan pemilihan beberapa alternative usulan proyek investasi.
Nilai Waktu Uang
Dalam pembuatan keputusan investasi modal, perlu digunakan teknik
atau pendekatan yang mengakui nilai waktu uang. Hal ini didasarkan pada
kenyataan bahwa nilai satu rupiah pada hari ini lebih besar dbanding dengan
nilai satu rupiah pada tahun yang akan datang. Kondisi ini juga berlaku dalam
pemilihan alternative proyek investasi.
Teknik investasi modal
yang mengakui kedua karakteristik investasi bisnis adalah teknik yang
melibatkan arus kas yang didiskontokan(discounted cash flow), yaitu arus kas
yang dinilai kembali menurut kesetaraan waktu. Dengan penilaian kembali
tesebut, angka-angka rupiah dapat diperbandingkan satu sama lain dan perusahaan
dapat pula mengetahui apakah sebuah usulan proyek investasi memenuhi standar
(criteria) minimum yang telah ditetapkan atau tidak.
Ada dua pendekatan dalam
pendiskontoan arus kas, yaitu:
1. Metode Nilai Bersih
Sekarang (Net Present Value/NPV)
Dengan metode NPV,
penilaian sebuah usulan investasi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
• Seluruh arus kas masuk
yang dijanjikan oleh sebuah proyek investasi dinilai tunaikan.
• Seluruh arus kas
keluar selama umur proyek juga dinilaitunaikan.
• Nilai tunai arus kas
masuk dijumlahkan dan nilai tunai arus kas keluar juga dijumlahkan.
• Bandingkan nilai uang
tunai arus kas masuk dan jumlah nilai tunai arus kas keluar.
Selisih antara kedua
angka disebut dengan net present value. Angka ini digunakan untuk membuat
keputusan menerima atau menolak sebuah usulan investasi. Jika nilai tunai arus
kas masuk lebih besar dari jumlah nilai tunai arus kas keluar, maka usulan
investasi tersebut diterima, demikian pula sebalikanya, jika jumlah nilai tunai
arus kas masuk lebih kecil dibanding jumlah nilai tunai arus kas keluar, maka
usulan investasi ditolak.
Mengapa analisis
menekankan pada arus kas?
Alasan utamanya adalah bahwa laba akuntansi dihitung berdasarkan
konsep accrual yang mengabaikan timing arus masuk dan arus keluar kas. Meskipun
informasi laba bersih sangat bermanfaat bagi keperluan lain, namun informasi
laba bersih tidak digunakan dalam analisis pendiskontoan arus kas. Dengan
demikian, manajer dapat mengabaikan informasi laba bersih dan lebih
berkonsetrasi pada upaya mengidentifikasi arus kas yang berhubungan dengan
sebuah proyek investasi.
Jenis-jenis arus kas, antara lain:
1. Arus kas keluar,
merupakan investasi awal (termasuk biaya instalasi), kenaikan modal kerja,
reparasi dan pemeliharaan, dan kenaikkan biaya operasi.
2. Arus kas masuk,
merupakan kenaikkan pendapatan, penurunan biaya, nilai sisa/residu, dan
pembebasan modal kerja.
Pemulihan investasi awal
Ketika menghitung nilai
tunai sebuah proyek, depresiasi tidak dikurangkan , karena:
1. Depresiasi merupakan
biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas saat ini.
2. Metode pendiskontoan
arus kas secara otomatis memberikan kembalian investasi awal, sehingga
pengurang depresiasi tidak diperukan.
Penyederhanaan asumsi
Dalam menggunakan metode
arus kas yang didiskontokan, minimum ada dua asumsi yang disederhanakan, yaitu:
1. Seluruh arus kas
selain investasi awal dianggap terjadi pada akhir tahun.
2. Seluruh arus kas yang
dihasilkan oleh sebuah proyek investasi segera diinvestasikan kembali.
Pemilihan tingkat bunga
(discount rate)
Untuk menggunakan metode NPV, kita harus memilih tingkat kembalian
untuk pendiskontoan arus kas menjadi nilai tunai. Tingkat kembalian yang
digunakan dalam perhitungan biasanya merupakan tingkat bunga umum yang berlaku
di pasar. Umunya mengacu pada biaya modal (cost of capital) perusahaan. Biaya
modal adalah rata-rata tingkat kembalian yang harus dibayarkan oleh perusahaan
kepada kreditur jangka panjang dan para pemegang saham untuk pengguna modal mereka.
Yang dimaksud dengan modal terdiri dari modal asing (utang) dan modal sendiri
(modal saham).
2. Metode Tingkat
Kembalian Internal (Internal Rate Of Return/IIR)
The time-adjusted rate of return (TARR) atau internal rate of
return (IIR) adaah tingkat bunga yang dijanjikan oleh sebuah proyek investasi
selama umur proyek tersebut. Tingkat bunga ini sering disebut dengan hasil
(yield) sebuah proyek investasi. IIR dihitung dengan mencari tingkat bunga yang
menyamakan nilai tunai arus kas keluar dan nilai tunai arus kas masuk sebuah
proyek. Dengan kata lain, IIR adalah tingkat bunga yang menghasilkan angka NPV
sama dengan nol. Jadi IIR merupakan true interest yield yang dijanjikan olh
sebuah proyek investasi.
contoh :
Divisi IV
Honley medis sedang mempertimbangkan investasi dalam perkakas khusus dengan
kehidupan 5 tahun
yang memerlukan
pengeluaran awal sebesar $ 100.000 . Rata-rata arus kas adalah $ 36.000 &
penyusutan adalah $ 20.000. Akan investasi memperoleh tingkat akuntansi
diterima kembali?
Jawab:
accounting rate of return = rata pendapatan ÷ investasi Asli ( atau rata-rata investasi )
= ( $ 36.000 - $ 20.000) / $ 100.000
= 16 % atau = ( $ 36.000 - $ 20.000) / $ 50.000
= 32 %
Penggunaan angka Intenal
Rate of Return
Tingkat kembalian minimum adalah tingkat kembalian yang diharapkan
dari sebuah proyek investasi. Apabila angka IIR lebih besar atau sama dengan
tingkat kembalian minimum yang diharapkan, maka usulan sebuah proyek dapat
diterima. Jika angka IIR lebih kecil dari tingkat kembalian minimum, maka
usulan investasi ditolak. Angka yang dijadikan patokan dasar untuk menetapkan
tingkat kemalian minimum adalah biaya modal (cost of capital).
Biaya modal (cost of
capital) sebagai alat penyaring usulan investasi
Jika perusahaan
menggunakan metode IIR, biaya modal digunakan sebagai tarif penghambat (hurdle
rate) yang harus dilewati oleh sebuah proyek investasi agar usulan proyek itu
diterima.
Jika perusahaan menggunakan metode NPV, maka biaya modal dipakai
sebagai tingkat bunga (discount rate) guna menghitung NPV untuk usulan proyek
investasi.
Perbandingan antara
metode NPV dan metode IIR
1. Metode NPV lebih
mudah digunakan
2. Asumsi yang dibangun
dalam metode IIR memunculkan pertanyaan.
Yang menyebabkan perbedaan antara metode NPV dengan metode IIR adalah (1) metode NPV menganggap bahwa arus masuk kas akan diinvestasikan kembali pada tingakat kembalian tertentu, sedangkan metode IIR tingkat kembaliannya sama dengan IIR, (2) NPV mengukur kemampulabaan dalam angka absolute, sedangkan IIR mengukurnya dalam angka relative (%).
Capital Rationing
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam
melakukan kajian dan pemilihan proyek-proyek dengan kendala dana untuk
menghasilkan nilai maksimum bagi perusahaan disebut capital rationing, yaitu merupakan
pendekatan dalam pemilihan berbagai alternative proyek investasi apabila
perusahaan memiliki dana terbatas. Dalam pendekatan ini, nilai perusahaan
dimaksimumkan dengan memilih kombinasi proyek yang merayap dana yang tersedia
dan memaksimumkan jumlah NPV.
Proyek independen dan investasi parsial
Untuk memilih proyek investasi yang memaksimumkan jumlah NPV dapat
digunakan indeks NPV apabila 2 kondisi ini terpenuhi, yaitu: (1) proyek
investasi yang dianalisis bukan proyek yang saling meniadakan (mutually
exclusive), dan (2) dimungkinkan investasi parsial. Indeks NPV dapat dihitung
dengan membagi NPV dengan investasi awal.
Indeks NPV = NPV/Investasi awal
Investasi yang dapat dipecah (divisible investment), artinya investasi dapat dilakukan untuk sebagian saja, sedangkan investasi yang tidak dapat dipecah (indivisible investment), artinya nilai investasinya harus 100%.
Jika dana yang dimiliki
oleh perudahaan tidak terbatas jumlahnya, maka proyek yang menghasilkan NPV
tertinggilah yang akan dipilih dari proyek-proyek yang saling meniadakan. Namun
jika dana yang tersedia terbatas, maka criteria NPV tidak dapat lagi digunakan
karena pemilihan beberapa proyek akan mempengaruhi ketersediaan dana untuk
proyek-proyek lainnya.
Pendekatan Lain Dalam
Analisis Investasi Modal
Metode-metode untuk menganalisis investasi modal antara lain:
1. Metode Periode
Kembalian Investasi (Payback Method)
Periode kembalian
investasi adalah waktu yang diberikan oleh sebuah proyek investasi untuk
menutup investasi mula-mula dengan penerimaan kas yang dihasilkan oleh
investasi tersebut. Metode periode kembalian investasi memusatkan perhatiannya
pada rentang waktu tersebut. Anggapan dasar metode ini adalah semakin cepat
waktu yang diperlukan oleh sebuah proyek investasi untuk menutup investasi
awal, semakin baik proyek investasi tersebut. Untuk menghitung periode
kembalian investasi dapat menggunakan rumus berikut:
Periode Kembalian = Investasi Awal/Arus Kas Masuk Bersih Tahunan
Contoh:
Honley medical melakukan
investasi pada generator RV seharga $1.000.000. arus kasnya(arus kas masukan
dikurangi arus kas keluar) yang dihasilkan peralatan tersebut
adalah$500.000/tahun.
Jawab:
Periode pengembalian = 1.000.000 / 500.000
= 2 tahun
Kelebihan metode periode kembalian investasi:
• Membantu manajer mengidentifikasi manakah diantara proposal yang “akan dipertimbangkan” untuk dievaluasi lebih lanjut dengan menggunakan metode-metode yang lebih akurat.
• Bermanfaat bagi
perusahaan yang baru yang kondisinya kekurangan kas.
• Bermanfaat bagi
industri yang produknya cepat usang.
2. Metode Tingkat
Kembalian Sederhana (Simple Rate Of Return Method)
Metode ini merupakan
metode yang tidak melibatkan pendiskontoan arus kas masuk, namun lebih
memfokuskan pada laba bersih akuntansi.
Nama : Florens Rotua Sitinjak_43213564
Tidak ada komentar:
Posting Komentar