Sabtu, 04 Januari 2014

Informasi Senyawa Baru Yang Berguna Bagi Manusia



Penemuan Senyawa Baru 1,3-Oxaphospholes

Prof Dr Ciptadi berhasil menemukan senyawa kimia baru yaitu senyawa 1,3-oxaphospholes. Dijelaskannya, senyawa 1,3-oxaphospholes yang ditemukannya itu, terindikasi sebagai senyawa yang bermanfaat untuk antibiotik dan pestisida. Senyawa itu dibuat dari unsur phosphorus. "Saat berada studi di Perancis, saya menemukan 40 senyawa oxaphospholes dan derivat-derivatnya (turunannya)," katanya.
Dari 40 senyawa baru tersebut 30 di antaranya sudah dikirim ke Bayern Jerman, sebuah lembaga farmasi yang ada di Jerman.Sementara 10 senyawa baru lainnya masih dikembangkan oleh mahasiswa program doktor (S3) di ENSCM Montapellier II Perancis.
Penemuan senyawa baru olehnya itu diharapkan dapat dipatenkan bersama-sama dengan Prof Dr Cristau, seorang guru besar asal Perancis selaku dosen pembimbing saat melakukan penelitian di laboraorium universitas tersebut.
Berdasarkan keterangan guru besar bidang biokimia/ kimia organik Unpar tersebut, penemuan tersebut cukup membanggakan bangsa Indonesia, karena jarang terdapat mahasiswa Indonesia menemukan senyawa baru di perguruan tinggi itu.
Oleh karena itu, ketika diumumkan penemuan tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Perancis ikut menghadiri dan mengucapkan selamat atas penemuan tersebut.
Pengembangan penelitian ini masih terus dilakukan bekerjasama dengan laboratorium kimia organik ENSCM Universite Montpellier II Perancis.
Penemuan senyawa-senyawa baru tersebut sebagian sudah diseminarkan di berbagai negara di Eropa dan Asia seperti Perancis, Inggris, Jerman, dan Jepang.
Sebagian juga sudah dipublikasikan pada jurnal internasional, seperti Acta Crystallographica, European Jounal of Organik Chemistry, Journal of Organometallic Chemistry, Phosphorus Sulfur and Silicon, katanya.
Ia menemukan senyawa itu saat ia mengambil program doktor (S3) kimia biomolekul di ENSCM Universite Montapellier II, Perancis.

Pro dan Kontra Energi Nuklir sebagai PLTN di Indonesia

Pembangunan PLTN di Indonesia telah berubah tidak hanya menjadi masalah energy tapi juga menjadi masalah social. Hal ini di akibatkan adanya ketidak percayaan dari masyarakat kepada pemerintah mengenai keamanan PLTN. Penulis sendiri walaupun berada dalam lingkungan program studi teknik nuklir. Namun, dalam hal ini memposisikan sebagai putra bangsa dengan maksud agar tulisan ini lebih objektif. Penulis merasa tergerak oleh pemilihan tema yang berjudul “PRO & KONTRA PEMBANGUNAN NUKLIR DI INDONESIA :KRISIS ENERGI VS KRISIS SOSIAL” dengan maksud untuk mengisi ruang kosong dalam perdebatan publik tentang rencana Negara membangun PLTN di jepara mulai tahun 2009 ini.makalah ini di maksudkan sebagai sebuah sumbangan kecil dalam suatu perdebatan menyangkut isu kemanusiaan penting di negeri tercinta ini. Sumbangan penulis dapat di jadikan semacam urun rembug dalam ruang kosong tersebut. Selanjutnya dengan semkin terpenuhinya ruang kosong tersebut ,public akan dibantu dalam memilih posisi mana yang mau di ambil terkait dengan perdebatan sekitar rencana tersebut.

Menyadari besarnya resiko yang menyertai pembangunan PLTN tersebut ,perdebatan public perlu di galakan terus sampai di temukan suatu titik konvergensi berupa sebuah pemilihan kebutuhan politik bersama . Perdebatan politik itu sendiri merupakan proses yang perlu di tempuh .argumentasi “pro” dan “kontra” perlu saling diadu. Pandangan –pandangan berupa corak optimisme perlu di temukan dengan pandangan-pandangan bercorak skeptesisme atau pesismisme.perdebatan public itu sendiri pada dewasa ini semakin di dasari sebagai proses konstruktif bagi hadirnya apa yang di sebut knowledge societies(P.Winaryo P.,SJ).

Apa yang di maksud dengan konvergensi disini ? Dalam kamus Wikipedia dikatakan bahwa konvergensi menunjuk kepada proses suatu titik temu suatu pandangan umum atau suatu keseimbangan yang bersifat “pasti.pertanyaannya adalah adakah titik temu ,pandangan umum,atau kondisi seimbang yang bersifat pasti terkait dengan isu Pembangunan PLTN di Indonesia yang bisa didek
ati bersama –sama?menurut penulis pandangan umum atau kondisi seimbang itu pasti ada,hanya saja masalahnya adalah bagai mana cara kita mendekati.salah satu cara yang bisa di gunakan adalah sosialisasi secara benar dan lengkap kepada masyarakat mengenai isu tersebut kepada masyarakat agar masya rakat dapat mengetahui dengan pasti resiko ,manfaat nuklir secara lengkap.di samping itu masyarakat harus keluar dari paradigma mereka dan mencoba tanpa memandang sebelah mata sosialisasi badan kenukliran dalam hal ini pemerintah dan BATAN,karena penulis sering melihat adanya demo anti nuklir sebelum acara sosialisai dimulai.mana bisa mengerti kalau belum sosialisasi di demo dulu?masyarakat harusnya tidak mudah terprovokasi mengenai hal tersebut.di samping supaya Indonesia tidak tertinggal denagn bangsa lain .PLTN tersebut juga sebagaimana kita ketahui juga merupakan solusi dari krisis energy.krisis energy adalah semakin menipisnya jumlah cadangan energy sehingga harus menggunakan energy alternative salah satunya nuklir.

Penulis pernah mengikuti salah satu seminar dimana di situ terdapat bedah buku yang berjudul “MELAWAN IIBLIS MEPHISTOPHELES:BUNGA RAMPAI TINJAUAN KRITIS ANTI PLTN FISSI”.di sana di hadiri oleh beberapa pembicara yang notabene 85% anti PLTN.mereka mengatakan bahwa alasan mereka sangat kompleks.salah satu alasan yang menurut saya menarik adalah ketidak percayaan masyarakat kepada pemerintah ,misalnya menyamakan dengan kasus kecelakaan penerbangan dan lumpur lapindo brantas, menurut penulis alasan ini masih relevan .hanya saja masyarakat harus tahu kalau pembangunan PLTN itu tidak sekedar asal tancap ,temple,dan jalan .ada perhitungan ,teknik tertentu yang harus dilakukan.lalu sebuah alasan lagi muncul yaitu korupsi,mengenai kasus ini penulis setuju karena jika ada korupsi maka sehebat apapaun bangunan pasti akan rapuh juga.

Disini saya termasuk kategori yang setuju atas adanya energi nuklir yang dijadikan sebagai PLTN di Indonesia dengan alasan bahwa : Kontra yang ditimbulkan akibat pembangunan PLTN antara lain karena masalah yang akan ditimbulkan akibat nuklir terlalu berbahaya, seperti terjadinya ledakan di kompleks pembangkit tenaga nuklir Fukushima Daiichi, Jepang yang mengakibatkan belasan ribu orang diungsikan hingga radius puluhan kilometer dari pembangkit itu dan tercemarnya laut di Jepang membuat ikan yang ada di Jepang tidak layak dikonsumsi. Jepang yang hingga kini terkenal dengan negara tercanggih di Asia pun tidak dapat mengatasi kebocoran yang terjadi pada reaktor nuklir apalagi Indonesia yang jelas-jelas SDM dan teknologinya kalah jauh dengan Jepang. Diperkirakan butuh satu tahun bagi Jepang untuk mengatasi masalah kebocoran reaktor nuklir, bahkan pihak Jepang sampai meminta bantuan dari Perancis dan Amerika Serikat untuk mengatasi masalah ini. Beberapa keluarga yang suami dan anaknya menjadi Tim Nuklir mengatakan bahwa kemungkinan besar mereka akan sekarat akibat sakit atau kanker akibat terpaan radiasi. Pengaruh radiasi nuklir sekitar puluhan tahun. Lalu kurang ahlinya Indonesia dalam pengolahan atau pengayaan uranium sehingga masih bergantung pada negara lain. Pembangunan nuklir membutuhkan dana yang sangat besar dan waktuyang sangat mahal untuk teknologi yang mahal dan berbahaya.

Sumber :