Sabtu, 08 November 2014




BAB I
PENDAHULUAN


 A .Latar Belakang

        Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi. Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

B .Tujuan

      Untuk Memahami masalah-masalah operasional yang ada dalam pendekatan file datar terhadap manajemen data,yang melahirkan konsep basis data. Memahami relasi di antara elemen-elemen yangmembentuk lingkungan basis data.Memahami relasi di anomali- anomali yang disebabkan oleh basis yang tidak dinormalisasi dan kebutuhan akan normalisasi basis data. Mengetahui tahap-tahap dalam desain basis data, termasuk identifikasi konseptual, pemodelan data, kontruksi basis data fisik, dan penyiapan pandangan pengguna. Mengetahui fitur-fitur operasional dari basis data terdistribusi dan mengenal isu-isu yang perlu diperhatikan dalam memutuskan konfigurasi basis data tertentu.

C .Tujuan Instruksional Khusus :

• Mahasiswa dapat menjelaskan tingkatan arsitektur basis data
• Mahasiswa dapat menjelaskan konsep data independence, komponen DBMS, fungsi DBMS serta bahasa yang digunakan didalam DBMS
• Mahasiswa dapat mejelaskan perbedaan model data berbasis         objek, record, konseptual, dan fisik
• Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dan isi dari data        dictionary
• Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan arsitektur DBMS multi user
Tujuan utama dari sistem basis data adalah menyediakan pemakai melalui suatu pandangan abstrak mengenai data, dengan menyembunyikan detail dari bagaimana data disimpan dan dimanipulasikan.






BAB II
PEMBAHASAN

 A.  Pengertian Basis Data

Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau user.

B.  Lingkungan Basis Data

Lingkungan basis data adalah sebuah habitat di mana terdapat basis data untuk bisnis. Dalam lingkungan basis data, pengguna memiliki alat untuk mengakses data. Pengguna melakukan semua tipe pekerjaan dan keperluan mereka bervariasi seperti menggali data (data mining), memodifikasi data, atau berusaha membuat data baru. Masih dalam lingkungan basis data, pengguna tertentu tidak diperbolehkan mengakses data, baik secara fisik maupun logis.

C .Tiga Tingkatan Arsitektur Basis data ANSI-SPARC
3 tingkatan arsitektur basis data :
  1. Tingkat Eksternal (External Level)    
  2. Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
  3. Tingkat Internal (Internal Level)

1.Tingkat Eksternal (External Level) :
Cobol
01 PEG_REC.
02 PEG_NO PIC X(6).
02 DEPT_NO PIC X(4).
02 GAJI PIC 9(6).

 2.Tingkat Konseptual (Conceptual Level) :
PEGAWAI
NOMOR_PEGAWAI    CHARACTER 6
NOMOR_DEPT              CHARACTER 4
GAJI                                  NUMERIC 6
 3.Tingkat Internal (Internal Level) :
FILE_PEGAWAI       LENGTH = 22
PREFIX                         TYPE = BYTE (6), OFFSET = 0
EMP#                            TYPE = BYTE (6), OFFSET = 6, INDEX = EMPX
DEPT#                           TYPE = BYTE (4), OFFSET = 12
PAY                               TYPE = FULLWORD, OFFSET = 16




Berikut contoh gambarnya:


E.Tahapan perancangan basis data

Perancangan basis data merupakan upaya untuk membangun sebuah basis data dalam suatu lingkungan bisnis. Untuk membangun sebuah basis data terdapat tahapan-tahapan yang perlu kita lalui yaitu:
  1. Perencanaan basis data
  2. Mendefinisikan sistem
  3. Analisa dan mengumpulkan kebutuhan
  4. Perancangan basis data
  5. Perancangan aplikasi
  6. Membuat prototipe
  7. Implementasi
  8. Konversi data
  9. Pengujian
  10. Pemeliharaan operasional

F.Data Independence

Ada 2 jenis data independence, yaitu
1. Physical Data Independence
2. Logical Data Independence
Prinsip data independence adalah salah satu hal yang harus diterapkan di dalam pengelolaan sistem basis data dengan alasan-alasan sbb :
1. DBA dapat mengubah isi, lokasi, perwujudan dalam organisasi basis data tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
2. Pabrik / agen peralatan / software pengolahan data dapat memperkenalkan produk-produk baru tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
3. Untuk memindahkan perkembangan program-program aplikasi
4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi keamanan dan integritas data dengan memperhatikan perubahan-perubahan kebutuhan pengguna.

G.Bahasa Dalam DBMS 

DBMS (Database Management systems) adalah kumpulan program yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data. Dengan adanya berbagai tingkatan pandangan dalam suatu basis data maka untuk mengakomodasikan masing-masing pengguna dalam piranti lunak manajemen basis data biasanya terdapat bahasa-bahasa tertentu yang disebut Data Sub language.
Data sub language adalah subset bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen basis data. Dalam penggunaan biasanya dapat ditempelkan (embedded) pada bahasa tuan rumah (Cobol, PL/1, dsb).

Dalam basis data secara umum dikenal 2 data sub language :
1. Data Definition Language (DDL)
2. Data Manipulation Language (DML)
Ada 2 jenis DML :
1. Procedural DML
mensyaratkan user menentukan data apa yang diinginkan serta bagaimana mendapatkannya.
2. Non Procedural
membuat user dapat menentukan data yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya.

Manipulasi data dapat berupa:
    • Penyisipan/penambahan data baru ke basis data
    • Penghapusan data dari basis data
    • Pengubahan data di basis data
    • Mengambil informasi yang tersimpan di basis data

Secara khusus pengguna menggunakan berbagai bahasa :
Programmer aplikasi menggunakan bahasa-bahasa seperti Cobol, Informix, dll (host language) yang ditempelkan dengan bahasa yang dipakai dalam DBMS. Pemakai terminal menggunakan bahasa Query (misal SQL) atau menggunakan program aplikasi (yang dirancang oleh programmer). Sedangkan DBA lebih banyak menggunakan bahasa DDL dan DML yang tersedia dalam DBMS.
DBMS mempunyai tugas untuk menangani semua bentuk akses kepada basis data, secara konsep :
1. Pengguna menyatakan permintaan akses menggunakan DBMS
2. DBMS menangkap dan menginterpretasikan
3. DBMS mencari :
            - eksternal / conceptual mapping
            - conceptual schema
            - konseptual / internal mapping
            - internal schema
4. DBMS melaksanakan operasi yang diminta terhadap basis data tersimpan.
Proses 1 s/d 4 dapat dilakukan secara interactive atau dicompile terlebih dahulu. 

H.Model Data

Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dala suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami.
Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record.
1. Model Data Berbasis Objek
            Model data berbasis objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah :
            - entity-relationship
            - semantic
            - functional
            - object-oriented
2. Model Data Berbasis Record
            Pada model data berbasis record, basis data terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat   dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data berbasis record yaitu :
            - model data relasional (relational)
            - model data hierarkhi (hierarchical)
            - model data jaringan (network)
a. Model data relasional





b. Model data hierarchy

c. Model data jaringan
Model data jaringan dikenal sebagai STRUKTUR PLEX


I.Fungsi DBMS

Layanan-layanan yang sebaiknya disediakan oleh database management system adalah :
1.         Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data
2.         Katalog yang dapat diakses pemakai
3.         Mendukung Transaksi
4.         Melayani kontrol concurrency
5.         Melayani recovery
6.         Melayani autorisasi
7.         Mendukung komunikasi data
8.         Melayani integrity
9.         Melayani data independence
10. Melayani utility
Komponen DBMS


Penjelasan :
1. Query Processsor
            Komponen yang merubah bentuk query ke dalam instruksi   tingkat rendah ke database manager
2. Database Manager
            Database manager menerima query dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk menentukan apakah record-record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Kemudian DM memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan
3. File Manager
            Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk.
4. DML Preprocessor
            Modul yang merubah perintah DML embedded ke dalam program aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi yang    memanggil dalam host language.
5. DDL Compiler
            Merubah perintah DDL menjadi kumpulan tabel yang berisi metadata.
6. Dictionary Manager
            Mengatur akses dan memelihara data dictionary. Data dictionary diakses oleh komponen DBMS yang lain.



Komponen software utama database manager adalah :
1. Authorization Control
            Modul yang memeriksa apakah pemakai mempunyai wewenang untuk menyelesaikan operasi
2. Command Processor
            Memeriksa apakah pemakai mempunyai wewenang untuk menyelesaikan operasi
3. Integrity Checker
            Untuk semua operasi yang merubah basis data, integrity checker memeriksa operasi yang diminta memerlukan batasan integritas.
4. Query Optimizer
            Modul ini menentukan strategi yang optimal untuk eksekusi query
5. Transaction Manager
            Modul ini mengerjakan proses-proses yang dibutuhkan operasi yang diterima transaksi
6. Scheduler
            Modul ini bertanggung jawab untuk menjamin operasi secara bersamaan terhadap basis data sehingga berjalan tanpa ada masalah antara yang satu dengan yang lain.
7. Recovery Manager
            Modul ini menjamin basis data tetap konsisten walaupun terjadi kerusakan.
8. Buffer Manager
            Modul ini bertanggung jawab terhadap pemindahan data antara main memory dan secondary storage, seperti disk dan tape.

J.Arsitektur DBMS Multi User

1.Teleprocessing
Arsitektur tradisional untuk sistem multi user adalah teleprocessing, dimana satu komputer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal seperti pada gambar 4.
2.File-Server
Proses didistribusikan ke dalam jaringan sejenis LAN (Local Area Network). File server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS dijalankan pada masing-masing workstation tetapi tetap meminta file dari file server jika diperlukan (perhatikan gambar 5).
Kerugian arsitektur file-server adalah :
- Terdapat lalulintas jaringan yang besar
-           Masing-masing workstation membutuhkan copy DBMS
-           Kontrol terhadap concurrency, recovery dan integrity menjadi lebih kompleks karena sejumlah DBMS mengakses file secara bersamaan


3.Client Server
Untuk mengatasi kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur client-server. Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk sistem.
Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.
Ada beberapa keuntungan jenis arsitektur ini adalah :
q  Memungkinkan akses basis data yang besar
q  Menaikkan kinerja
q  Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data.
q   Biaya untuk hardware dapat dikurangi
q   Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data
q   Biaya komunikasi berkurang
q   Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses          basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang             sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
q   Meningkatkan kekonsistenan
q   Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
q   Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami
 






K.Data Dictionary

       Data dictionary adalah tempat penyimpanan informasi yang menggambarkan data dalam basis data. Data dictionary biasa disebut juga dengan metadata atau data mengenai data. Modul pengontrol otorisasi menggunakan data dictionary untuk memeriksa apakah seorang pemakai perlu mempunyai wewenang.
       Untuk mengerjakan pemeriksaan tersebut data dictionary menyimpan :
• nama-nama pemakai yang mempunyai wewenang untuk    menggunakan DBMS
• nama-nama data item yang ada dalam basis data
• data item yang dapat diakses oleh pemakai dan jenis akses yang diijinkan, misalnya: insert, update, delete atau read
Sedangkan untuk memeriksa integritas data, data dictionary menyimpan :
• nama-nama data item dalam basis data
• jenis dan ukuran data item
• batasan untuk masing-masing data item
Sistem data dictionary dapat dibedakan atas sistem aktif dan pasif. Sistem aktif selalu konsisten dengan struktur basis data karena secara otomatis dikerjakan oleh sistem. Sebaliknya, sistem pasif tidak konsisten terhadap perubahan basis data yang dilakukan oleh pemakai.





BAB III
KESIMPULAN



Dapat disimpulkan bahwa Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan.
Lingkungan basis data adalah sebuah habitat di mana terdapat basis data untuk bisnis. Arsitektur Basis data merupakan suatu kumpulan data yang tersimpan secara sistematik dimana user dapat melihat data dan bagaimana cara user melihat data tersebut.




SUMBER
related:neni_rid.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10579/LINGKUNGAN+BASIS+DATA+-+OHP.doc LINGKUNGAN BASIS DATA